South Andaman, Sumber Gas Baru PGN

Selasa, 08 Juli 2025 | 07:20:03 WIB
South Andaman, Sumber Gas Baru PGN

JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan energi nasional kembali mendapatkan dorongan berarti dari sektor gas bumi. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Mubadala Energy (South Andaman) RSC Ltd menegaskan komitmennya dalam membangun rantai pasok gas nasional melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terbaru terkait pengembangan potensi gas dari wilayah kerja South Andaman.

Langkah strategis ini bukan sekadar kelanjutan dari kolaborasi sebelumnya, tetapi juga penegasan arah kerja sama yang lebih mendalam. Fokus kerja sama kali ini tidak hanya pada pemanfaatan cadangan gas, tetapi juga menyangkut pengembangan jaringan infrastruktur gas nasional, mulai dari jaringan pipa hingga peluang integrasi dengan infrastruktur LNG (liquefied natural gas).

PGN dan Mubadala Energy sebelumnya telah menjalin kerja sama awal sejak Oktober tahun lalu. Dalam fase tersebut, kedua entitas melakukan evaluasi teknis dan komersial terhadap pemanfaatan fasilitas gas eksisting, seperti kilang Arun dan terminal regasifikasi, guna mendukung operasi hulu migas di kawasan South Andaman.

Kini, melalui penandatanganan MoU terbaru, kerja sama antara PGN dan Mubadala Energy diarahkan untuk menyusun rencana jangka panjang yang menyeluruh. Tujuannya adalah memanfaatkan potensi besar produksi gas dari blok South Andaman yang dinilai strategis dan bernilai tinggi bagi sistem energi nasional, terutama dalam memperkuat pasokan untuk wilayah Sumatra dan Jawa.

PGN menilai bahwa pasokan gas dari South Andaman akan menjadi elemen penting dalam strategi nasional memperluas sumber pasokan energi domestik. Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihartini, menyebut bahwa kerja sama ini sejalan dengan kebijakan PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), yang terus mendorong peningkatan pasokan dari dalam negeri untuk kebutuhan energi nasional.

“Kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi korporasi PGN dalam memperluas sumber pasokan gas domestik. Blok South Andaman memiliki prospek menjanjikan untuk mendukung ketahanan energi dalam negeri,” ujar Ratih.

PGN tidak akan bekerja sendiri dalam merealisasikan proyek ini. Berbagai entitas dalam PGN Group akan dilibatkan, termasuk anak usaha seperti PT Pertamina Gas (Pertagas) dan Perta Arun Gas. Keterlibatan dua entitas ini difokuskan pada kajian teknis dan kesiapan infrastruktur pendukung, yang meliputi pengaliran dan distribusi gas hingga ke pelanggan akhir.

Menurut Ratih, fokus utama dalam kerja sama ini adalah memastikan kesiapan distribusi dan keandalan sistem infrastruktur gas, baik dari segi kapasitas maupun efisiensi. Ia juga menegaskan bahwa PGN Group berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan mengedepankan prinsip transparansi data dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

“Kami akan terus menjunjung prinsip keterbukaan informasi dan tata kelola yang baik dalam mengembangkan kerja sama strategis ini,” tambahnya.

Dari pihak Mubadala Energy, kerja sama dengan PGN juga dipandang sebagai bagian penting dari komitmen jangka panjang perusahaan asal Uni Emirat Arab ini di sektor energi Indonesia. Presiden Direktur Mubadala Energy Unit Bisnis Indonesia, Abdulla Bu Ali, menyatakan optimismenya terhadap proyek South Andaman dan kontribusinya bagi ekosistem energi nasional.

“Kami percaya, inisiatif ini akan membawa kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan energi nasional Indonesia,” tegas Abdulla.

Potensi blok South Andaman disebut memiliki volume gas yang cukup besar dan bernilai strategis untuk menjawab tantangan pasokan jangka menengah hingga panjang. Dengan kebutuhan energi domestik yang terus meningkat, sumber baru seperti ini diharapkan menjadi penopang penting transisi energi nasional.

Dukungan terhadap kerja sama strategis ini juga datang dari PT Pertamina (Persero) selaku induk usaha PGN. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa gas bumi memiliki peran vital dalam agenda transisi energi nasional, dan kerja sama PGN–Mubadala dapat menjadi pendorong signifikan dalam penguatan infrastruktur gas tanah air.

“Gas adalah salah satu pilar penting dalam peta jalan energi Pertamina. Ketersediaan pasokan dan kesiapan infrastruktur sangat menentukan, dan kolaborasi ini diharapkan bisa memperkuat jaringan distribusi gas domestik,” ujar Fadjar.

Seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur seperti proyek jaringan pipa gas Duri–Dumai–Medan yang sedang berlangsung, kolaborasi PGN dan Mubadala Energy menjadi sinyal positif bagi penyelesaian hambatan logistik distribusi gas di wilayah barat Indonesia.

MoU ini pun menjadi pijakan penting menuju penyusunan rencana operasional jangka panjang yang lebih konkret, termasuk perencanaan integrasi rantai pasok gas, penguatan terminal LNG, hingga kesiapan kapasitas regasifikasi.

Sebagai bagian dari transformasi sektor energi, kerja sama ini juga berpotensi memperluas bauran energi nasional yang lebih bersih, efisien, dan andal. Dalam konteks global yang tengah bergerak menuju energi transisi, pengembangan proyek gas seperti South Andaman menjadi langkah strategis sekaligus realistis dalam mendukung target energi Indonesia yang berkelanjutan.

Kolaborasi PGN dan Mubadala Energy dalam menggarap potensi gas South Andaman bukan sekadar MoU simbolik, melainkan fondasi strategis menuju ketahanan energi nasional yang lebih kuat. Dukungan dari Pertamina, serta pelibatan berbagai anak usaha PGN, menandai keseriusan para pihak dalam mewujudkan pasokan gas yang stabil dan berkelanjutan.

Dengan potensi produksi yang besar dan rencana integrasi infrastruktur yang matang, South Andaman diproyeksikan akan memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi Indonesia di masa mendatang.

Terkini

iPhone 13 Turun Harga Jadi Rp8 Jutaan per Juli 2025

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:32:01 WIB

Galaxy S25 Plus FE Bakal Lebih Tipis dan Canggih

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:35:04 WIB

Harga OPPO A60 Turun, Spek Tetap Gahar

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:38:05 WIB

IWIP Cetak Talenta Muda untuk Industri Nikel

Selasa, 08 Juli 2025 | 13:45:04 WIB