JAKARTA - Di era digital saat ini, pengalaman pelanggan yang personal bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kunci penting dalam membangun loyalitas jangka panjang. Konsep ini telah lama diadopsi di berbagai belahan dunia, seperti yang dilakukan sebuah produk kartu eksklusif di New York yang memanfaatkan chatbot di Messenger untuk memberikan layanan cepat dan personal kepada para pemegang kartunya. Dengan menghubungkan akun pengguna, notifikasi real-time terkait setiap transaksi—termasuk detail lokasi dan nominal pembelanjaan—bisa langsung diterima pengguna, menghadirkan pengalaman transaksi yang lebih transparan dan aman.
Pendekatan serupa mulai diadopsi secara lebih luas di Indonesia, seiring semakin berkembangnya teknologi berbasis data dan kecerdasan buatan (AI). Telkom Indonesia melalui BigBox AI menghadirkan solusi yang tidak hanya mendigitalisasi layanan, tetapi juga mendukung pelaku usaha di tanah air dalam meningkatkan loyalitas pelanggan melalui layanan yang benar-benar personal. BigBox AI mampu mengotomatisasi segmentasi pelanggan, sehingga pelaku usaha dapat menyusun strategi penawaran yang lebih relevan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Hasilnya, pengalaman pelanggan yang lebih sesuai preferensi akan mendongkrak loyalitas sekaligus mendorong peningkatan transaksi.
Salah satu keunggulan BigBox AI adalah kemampuannya menghadirkan analisis prediktif yang membantu pelaku usaha mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi churn atau berhenti menggunakan produk. Dengan data ini, perusahaan dapat menyiapkan langkah retensi lebih dini, menjaga pelanggan tetap loyal, dan mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru yang cenderung lebih tinggi.
Pakar teknologi, Dr. Dimitri Mahayana dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, menilai kemampuan BigBox AI mencerminkan besarnya potensi ekosistem digital di Indonesia yang sebenarnya sudah lama eksis, namun belum tergarap maksimal. “Termasuk apa yang ditawarkan di Telkom ini. Saya melihat Indonesia punya potensi seperti di luar negeri, baik dari sisi penyedia maupun pasarnya, terlebih potensi itu sudah dalam layanan eksisting Telkom. Tinggal bagaimana pelaku usaha, terutama UMKM, dan juga pasarnya, harus dimunculkan sisi melek produk pada format baru pemasaran digital tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menekankan bahwa saat ini industri sudah memasuki era kustomisasi massal. Personal branding dan layanan berbasis personalisasi menjadi semakin krusial. Oleh karena itu, produk seperti BigBox AI yang menawarkan layanan terpersonalisasi akan menjadi faktor pembeda yang signifikan di pasar. “Strategi digital yang semakin banyak diadopsi pelaku usaha idealnya menjadikan BigBox AI sebagai solusi cerdas yang mendukung loyalitas pelanggan yang sustain,” katanya.
Pandangan tersebut sejalan dengan pengamatan para praktisi industri yang menilai pemanfaatan data dan AI bukan lagi sekadar tren, melainkan telah menjadi fondasi utama bagi perusahaan yang ingin mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Penawaran generik tanpa menyesuaikan kebutuhan individu pelanggan dinilai sudah tidak lagi relevan, sebab pelanggan modern menuntut pengalaman yang sesuai dengan preferensi mereka.
Dari perspektif praktis, personalisasi tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membuat strategi pemasaran lebih efektif. Perusahaan bisa mengurangi pemborosan anggaran untuk kampanye yang tidak relevan, sekaligus memperbesar peluang konversi dengan memberikan penawaran tepat sasaran. Di sinilah BigBox AI berperan penting.
“Melalui pendekatan berbasis data, BigBox AI dapat membantu pelaku usaha memperkuat retensi pelanggan secara signifikan. Analisis mendalam yang diberikan BigBox AI mempermudah pelaku usaha memahami pola belanja dan preferensi pelanggan lebih akurat,” kata Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business and Technology Telkom. Menurut Komang, BigBox AI adalah bentuk nyata kampanye pemasaran berbasis data yang dipersonalisasi dan menjadi kunci meningkatkan efektivitas pemasaran serta membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
Komitmen BigBox AI untuk terus berinovasi juga menjadi penopang utama bagi perusahaan-perusahaan, khususnya UMKM, agar tetap kompetitif di tengah perubahan perilaku pasar yang semakin dinamis. Dengan pemahaman mendalam terhadap pola dan perilaku pelanggan, pelaku usaha dapat memberikan pengalaman yang lebih baik, menjaga loyalitas, dan mendorong pembelian berulang.
Dalam konteks perkembangan teknologi digital nasional, kehadiran BigBox AI menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia tidak kalah maju dibandingkan negara lain dalam pemanfaatan teknologi AI untuk kepentingan bisnis. Pendekatan berbasis data yang ditawarkan BigBox AI sejalan dengan kebutuhan perusahaan saat ini yang berfokus pada efisiensi dan daya saing, bukan hanya sekadar mengikuti tren digital.
Secara keseluruhan, BigBox AI Telkom membuktikan bahwa personalisasi berbasis teknologi bukan lagi sesuatu yang hanya bisa dijangkau perusahaan besar global. Pelaku usaha di Indonesia, mulai dari skala UMKM hingga korporasi, kini dapat mengakses teknologi serupa untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, menciptakan loyalitas yang berkelanjutan, dan meningkatkan profitabilitas melalui pendekatan yang lebih cerdas dan relevan.