Menteri Investasi resmi buka BSI International Expo 2025 Kesehatan Gratis

Jumat, 27 Juni 2025 | 09:28:21 WIB
Menteri Investasi resmi buka BSI International Expo 2025 Kesehatan Gratis

JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, secara resmi membuka BSI International Expo 2025 di Jakarta International Convention Center pada Kamis. Acara ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai bukan hanya pasar produk halal, tetapi juga sebagai pemimpin global dalam ekosistem halal.

“Saya berharap BSI International Expo 2025 ini menjadi titik tolak menuju Indonesia yang tidak hanya menjadi pasar, tapi juga menjadi pemimpin dalam ekosistem halal global,” tegas Rosan dalam pembukaan acara.

Menyatukan Seluruh Elemen Industri Halal

Rosan menegaskan bahwa expo ini menyatukan semua pemangku kepentingan dalam industri halal, mulai dari regulator, pelaku usaha, hingga konsumen dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kolaborasi berkelanjutan antara semua pihak dianggap penting untuk mendorong pembangunan ekosistem halal yang solid dan berkelanjutan.

“Bekerjasama secara berkelanjutan antara regulator, pelaku usaha, dan konsumen menjadi pekerjaan rumah agar ekonomi halal bukan sekadar tambahan, tetapi benar-benar menjadi tujuan utama,” ujarnya.

Indonesia Optimis Jadi Pemimpin Ekonomi Halal Dunia

Berdasarkan data Global Islamic Economy Indicator, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi dalam industri halal. Rosan menyebut posisi ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar untuk terus maju.

“Lanskap global saat ini dipenuhi berbagai tantangan, mulai dari geopolitik hingga disrupsi teknologi. Kita dituntut untuk menemukan sumber pertumbuhan baru yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh,” kata Rosan.

Pemerintah pun menargetkan percepatan pengembangan sektor halal guna meningkatkan peran Indonesia di kancah global menjadi yang terdepan.

BSI Sebagai Penggerak Ekosistem Halal

PT Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai penyelenggara expo, memandang acara ini lebih dari sekadar pameran biasa. Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan bahwa BSI International Expo 2025 menjadi platform penting untuk menampilkan berbagai produk halal, mulai dari makanan dan minuman, keuangan syariah, lifestyle halal, hingga teknologi finansial berbasis syariah.

“Expo ini menjadi bukti konsistensi BSI dalam memperkuat fondasi ekonomi dan keuangan syariah baik di dalam negeri maupun di tingkat global. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pangsa pasar secara signifikan,” jelas Anggoro.

Mendorong Peluang UMKM dan Business Matching Internasional

Expo ini juga dimanfaatkan sebagai ajang business matching, mempertemukan pelaku UMKM dalam negeri dengan calon pembeli dari berbagai pasar internasional seperti Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Eropa. Pada edisi sebelumnya, acara serupa telah berhasil menghadirkan peserta dari lebih dari 20 negara.

Pada tahun 2025 ini, expo diikuti oleh 348 peserta yang mencakup berbagai sektor seperti travel haji dan umrah, fashion, makanan dan minuman, kosmetik, otomotif, hingga pendidikan.

Inovasi Produk dan Digitalisasi Keuangan Syariah

Rosan juga mengapresiasi inovasi BSI, terutama produk Bank Emas (Bullion Bank) yang memungkinkan masyarakat menabung emas secara digital dan dengan sistem cicilan. Ini menjadi salah satu strategi inklusi keuangan syariah yang memperluas akses masyarakat.

Selain itu, transformasi digital BSI diwujudkan lewat aplikasi Byond BSI yang menyediakan layanan terpadu untuk kebutuhan haji dan umrah, serta program mentoring dan beasiswa bagi pelaku UMKM agar mereka mampu berkembang dan berdaya saing.

Dukungan Regulator dan Sinergi Strategis

Kepala OJK Pengawasan Perbankan, Dian Ediana Rae, turut hadir memberikan dukungan dan menegaskan pentingnya pemberdayaan bank syariah sebagai fondasi inklusi keuangan nasional.

Rosan menambahkan bahwa sinergi yang erat antara OJK, Kementerian Keuangan, dan regulator lainnya menjadi kunci utama dalam menjadikan industri halal sebagai sektor unggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tantangan dan Langkah Ke Depan

Meski potensinya besar, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti rendahnya literasi halal di kalangan pelaku usaha serta perlunya harmonisasi sertifikasi halal antarnegara untuk memperlancar ekspor dan perdagangan.

Namun, Rosan optimistis bahwa melalui kolaborasi lintas sektor dan sinergi yang berkelanjutan, hambatan tersebut dapat diatasi dan industri halal nasional bisa berkembang lebih pesat.

Dampak Ekonomi dan Sosial Jangka Panjang

Percepatan pengembangan ekonomi halal diharapkan membawa dampak positif yang signifikan, termasuk peningkatan ekspor produk halal dan layanan keuangan syariah, pemberdayaan UMKM melalui akses pasar dan pembiayaan, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 lewat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembukaan BSI International Expo 2025 oleh Menteri Rosan Roeslani menegaskan bahwa Indonesia bergerak dari sekadar konsumen produk halal menuju posisi pemimpin global dalam industri halal. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, bank syariah, regulator, dan pelaku usaha, Indonesia memiliki peluang strategis memperkuat ekosistem halal nasional dan menonjol di panggung dunia.

Expo ini bukan hanya simbol, melainkan momentum nyata untuk mengintegrasikan kebijakan, inovasi, dan kolaborasi dalam agenda besar pengembangan ekonomi syariah. Jika konsistensi dan inklusivitas terus dijaga, Indonesia berpotensi menggeser negara lain dalam persaingan global di sektor ekonomi halal.

Terkini