JAKARTA - Pengertian anuitas mungkin asing bagi sebagian orang, tapi sudah sangat umum dikenal oleh mereka yang bekerja di bidang keuangan.
Bahkan, bagi Anda yang pernah mengajukan pinjaman ke bank, istilah ini mungkin pernah terdengar meski hanya sekilas.
Secara konsep dalam keuangan, anuitas merujuk pada serangkaian pembayaran atau penerimaan dana yang dilakukan secara rutin dan terjadwal dalam jangka waktu tertentu.
Anuitas bisa diartikan sebagai sistem pembayaran berkala dengan jumlah yang tetap selama periode tertentu. Dalam praktiknya, anuitas sering kali diidentikkan dengan cicilan.
Namun, penggunaannya tidak terbatas pada pembayaran utang saja. Ketika Anda membayar premi asuransi secara berkala, sistem anuitas juga turut diterapkan.
Dalam sektor perbankan, anuitas digunakan sebagai metode untuk menentukan besarnya bunga atau pengembalian dari suatu investasi.
Penggunaan sistem ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam merencanakan pembayaran serta memperoleh hasil dari investasi mereka secara konsisten.
Itulah sekilas ulasan mengenai pengertian anuitas yang penting untuk diketahui, terutama dalam pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur.
Pengertian Anuitas
Dalam konteks ekonomi keuangan, anuitas merujuk pada serangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan dalam periode atau durasi waktu tertentu.
Dengan kata lain, anuitas adalah suatu sistem cicilan dengan nilai tetap yang dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Pengertian anuitas ini tidak hanya terbatas pada transaksi yang berkaitan dengan pinjaman atau kredit, tetapi juga dapat diterapkan dalam perencanaan investasi, khususnya untuk mencapai kemandirian finansial di masa depan.
Konsep ini juga sering diterapkan dalam produk asuransi, di mana anuitas mengacu pada pembayaran berkala yang diterima sebagai manfaat pensiun setiap bulannya.
Dalam dunia asuransi, anuitas adalah kesepakatan antara pekerja dan perusahaan asuransi, di mana pekerja melakukan serangkaian pembayaran, dan sebagai imbalannya, mereka akan menerima pencairan dana secara rutin pada waktu yang telah disepakati.
Sedangkan dalam investasi, anuitas berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan untuk memastikan aliran pendapatan yang stabil selama masa pensiun.
Pembayaran yang dilakukan oleh pekerja akan terus dilaksanakan secara berkala hingga pensiun, dan jumlah pembayaran ini akan meningkat seiring waktu.
Dalam ranah keuangan, anuitas digunakan untuk menghitung bunga pinjaman serta bunga investasi jangka panjang.
Tujuan penggunaan anuitas dalam pinjaman adalah untuk mempermudah pembayaran bunga selama periode pinjaman, sementara dalam investasi, hal ini bertujuan untuk memudahkan investor dalam memperoleh hasil yang stabil sepanjang jangka waktu investasi.
Jenis-jenis Anuitas
Angsuran kredit atau pinjaman umumnya memiliki jadwal pembayaran yang tetap setiap bulan selama durasi pinjaman, yang bisa dilakukan pada awal atau akhir periode pembayaran.
Hal yang sama berlaku untuk penerimaan imbal hasil dari investasi. Berdasarkan cara pembayaran dan jangka waktunya, anuitas dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Anuitas Biasa
Anuitas biasa adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau penerimaan dilakukan secara berkala untuk periode tertentu dan terjadi pada akhir periode.
Contohnya adalah pembayaran hipotek, di mana pembayaran atau penerimaan dilakukan pada akhir periode yang telah ditentukan.
Anuitas Jatuh Tempo (Due Annuity)
Anuitas jatuh tempo, atau dikenal juga dengan due annuity, adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau penerimaan dilakukan secara berkala untuk jangka waktu tertentu, dan dilakukan di awal periode.
Produk asuransi adalah contoh yang paling umum, di mana premi harus dibayar terlebih dahulu sebelum klaim bisa dilakukan. Selain itu, jenis anuitas ini juga ditemukan dalam perjanjian sewa, rental, dan sejenisnya.
Anuitas Ditangguhkan (Deferred Annuity)
Anuitas ditangguhkan adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau penerimaan berkala dimulai setelah jangka waktu tertentu, sehingga pembayaran atau penerimaan dapat ditunda hingga periode yang telah ditetapkan.
Anuitas Langsung (Immediate Annuity)
Anuitas langsung adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau penerimaan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu, tanpa ada penundaan.
Contoh anuitas langsung adalah saat seseorang membeli mobil secara kredit, di mana pembayaran dan penerimaan dilakukan secara tetap tanpa adanya jeda waktu tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan Anuitas
Perlu diingat bahwa menghitung bunga pada anuitas memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tujuan utama dari anuitas adalah untuk memudahkan klien dalam melakukan pembayaran atau menerima hasil dari investasi mereka.
Dalam konteks kredit, anuitas memungkinkan peminjam untuk membayar cicilan yang tetap dengan cara mencicilnya setiap periode.
Berbeda dengan perhitungan bunga efektif yang didapat dari pembagian plafon dengan tenor, pada sistem anuitas, cicilan pokok dihitung berdasarkan total cicilan, kemudian dikurangi dengan bunga anuitas.
Meskipun secara keseluruhan nilainya setara dengan tingkat bunga yang sebenarnya, komposisi bunga dalam anuitas berbeda.
Pada sistem ini, pembayaran bunga di awal periode akan lebih besar dan secara bertahap menurun seiring berjalannya waktu, sementara pembayaran pokok akan semakin meningkat.
Struktur pembayaran pokok dan bunga akan terus berubah sepanjang masa kredit, tetapi total cicilan yang dibayar akan tetap konsisten.
Sistem pembayaran dengan anuitas dianggap adil karena bunga dihitung berdasarkan jumlah pokok yang masih terutang.
Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa sistem anuitas dapat merugikan peminjam, terutama jika mereka berniat untuk melunasi utangnya lebih cepat.
Hal ini disebabkan oleh komposisi cicilan yang lebih banyak dialokasikan untuk bunga pada awal pembayaran, sementara utang pokok baru berkurang sedikit. Situasi ini sering kali menjadi beban karena sisa utang pokok yang masih besar.
Penilaian Anuitas
Untuk menentukan nilai anuitas, perlu dilakukan perhitungan terhadap pembayaran yang akan dilakukan di masa mendatang. Proses penilaian ini mempertimbangkan nilai waktu uang, nilai masa depan, serta tingkat bunga yang berlaku.
Nilai sekarang dari anuitas adalah nilai dari aliran pembayaran yang didiskontokan dengan tingkat bunga untuk memperhitungkan pembayaran yang harus dilakukan pada waktu yang berbeda di masa depan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perhitungan anuitas sering digunakan untuk menghitung suku bunga pinjaman.
Dalam hal ini, nilai pembayaran bulanan yang menjadi pokok pinjaman ditambah dengan tingkat bunga yang berlaku, dan peminjam harus melakukan pembayaran selama periode pinjaman.
Selain itu, perhitungan anuitas juga dapat diterapkan dalam menghitung bunga dari investasi, seperti deposito atau investasi jangka panjang lainnya.
Dalam hal ini, anuitas digunakan untuk menentukan berapa banyak keuntungan yang didapat dan bagaimana keuntungan tersebut bisa diinvestasikan dalam bentuk dana investasi atau deposito.
Perhitungan bunga anuitas sangat berbeda dengan bunga tetap, meskipun hasil akhirnya bisa menghasilkan jumlah pembayaran yang serupa. Pada dasarnya, perhitungan bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan bunga efektif.
Tujuannya adalah untuk memudahkan peminjam dalam membayar jumlah yang tetap setiap periode.
Jika menggunakan perhitungan bunga efektif, pembayaran kembali pokok pinjaman dilakukan dengan membagi plafon kredit dengan jangka waktu pinjaman.
Berbeda dengan itu, dalam perhitungan anuitas, nilai angsuran pokok dihitung berdasarkan jumlah angsuran yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian dikurangi dengan hasil perhitungan anuitas.
Proses ini memang cukup rumit, sehingga sering kali dibutuhkan aplikasi untuk membantu dalam menghitung bunga anuitas.
Meskipun jumlah total pembayaran anuitas sama dengan tingkat bunga yang sesungguhnya, strukturnya berbeda. Jumlah angsuran dan bunga di awal lebih besar dibandingkan dengan pokok pinjaman.
Oleh karena itu, pada setiap periode pembayaran, bunga akan cenderung menurun sepanjang periode kredit, sementara pembayaran pokok akan meningkat.
Struktur pembayaran pokok dan bunga akan terus berubah selama masa pinjaman, namun jumlah total pembayaran tetap konsisten. Sistem bunga ini dirancang agar lebih adil, karena bunga dikenakan atas sisa pokok yang belum dilunasi.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa sistem anuitas ini dapat merugikan peminjam.
Hal ini terjadi karena pada awal cicilan, pembayaran sebagian besar dialokasikan untuk bunga, sehingga pokok pinjaman baru berkurang sedikit.
Jika peminjam ingin segera melunasi pinjaman, mereka akan merasa terbebani oleh jumlah pokok pinjaman yang masih besar, meskipun cicilan telah dilakukan dalam beberapa periode.
Rumus Bunga Anuitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung suku bunga anuitas adalah sebagai berikut:
Anuitas = SP × i × (30/360)
Keterangan:
SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = Suku bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun
Namun, rumus perhitungan anuitas ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan nilai yang lebih sesuai dengan kondisi yang ada, menjadi:
P × i × [(1+i)^t / (1+i)^t - 1]
Keterangan:
P = Pokok pinjaman
i = Suku bunga
t = Periode kredit
Contoh atau Simulasinya
Untuk lebih memahami perhitungan anuitas, mari kita simulasikan dengan contoh berikut ini:
Kamu adalah seorang pebisnis UMKM yang memiliki utang modal usaha sebesar Rp12 juta.
Utang ini memiliki periode pembayaran selama 12 bulan atau satu tahun dengan bunga 10 persen. Mari kita hitung jumlah bunga yang harus dibayar dan cicilan per bulan.
Berdasarkan rumus bunga anuitas, cicilan bulanan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991,-
Dengan perhitungan ini, jumlah cicilan yang harus dibayar per bulan adalah sebesar Rp1.054.991.
Sebagai penutup, pengertian anuitas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai cara perhitungan dan penerapannya dalam berbagai aspek keuangan, baik untuk pinjaman maupun investasi.