JAKARTA – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, emas kembali menegaskan posisinya sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil. Tidak hanya untuk jangka panjang, tetapi juga cocok sebagai investasi jangka pendek. Stabilitas nilai emas serta kemampuannya melindungi kekayaan dari inflasi menjadi daya tarik utama bagi masyarakat yang ingin menjaga keuangan tetap aman dan terencana.
Investasi emas kini kembali dilirik, terlebih di masa-masa ketika pasar modal dan aset kripto menunjukkan volatilitas tinggi. Masyarakat mulai mencari alternatif yang lebih tenang, dan emas kembali tampil sebagai primadona.
“Emas itu sudah populer sejak dulu, nilainya cenderung stabil, bahkan meningkat dalam jangka panjang. Cocok untuk investasi jangka pendek maupun panjang,” ujar Rusdiyah, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Tiga Bentuk Investasi Emas
Dalam penjelasannya, Rusdiyah menyebutkan bahwa emas sebagai instrumen investasi kini hadir dalam berbagai bentuk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan investor. Pertama adalah emas fisik, yang mencakup emas batangan, koin, atau perhiasan. Jenis ini menjadi pilihan umum karena mudah dimiliki dan dijual kembali.
Kedua, Rusdiyah menyoroti emas digital, yaitu investasi emas yang dilakukan secara online melalui aplikasi atau platform yang menawarkan layanan pembelian dan penyimpanan emas secara virtual. Emas digital menjadi tren baru, terutama di kalangan generasi muda karena kemudahan transaksi dan fleksibilitasnya.
Ketiga, ada reksa dana emas, yaitu bentuk investasi di mana investor membeli unit penyertaan pada perusahaan manajemen investasi yang mengelola portofolio berbasis aset emas. Model ini memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari naik-turunnya harga emas tanpa harus memiliki fisik emas secara langsung.
"Keunggulan emas itu ada tiga: pertama, nilainya stabil; kedua, menjadi pelindung nilai dari inflasi dan gejolak pasar; ketiga, membantu diversifikasi portofolio investasi,” jelasnya.
Investasi Emas Dianggap Solusi Masa Kini
Emas telah lama dikenal sebagai aset safe haven, atau tempat perlindungan bagi para investor saat terjadi ketidakstabilan pasar global. Dalam situasi ekonomi dunia yang tidak menentu akibat konflik geopolitik, perubahan kebijakan suku bunga, hingga ancaman resesi, emas tetap mempertahankan nilai dan daya belinya. Hal ini menjadikan emas sebagai pilihan bijak bagi siapa pun yang ingin memastikan keamanan finansial mereka.
"Jika masyarakat memiliki dana lebih, sebaiknya mulai dialihkan ke investasi emas agar keuangan lebih aman dan terencana," imbau Rusdiyah.
Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan kini mulai meningkat, namun masih banyak yang belum mengenali emas sebagai salah satu instrumen investasi strategis. Padahal, berinvestasi emas tidak selalu membutuhkan modal besar. Melalui emas digital, masyarakat bisa mulai berinvestasi dengan nominal kecil namun tetap mendapatkan nilai tambah dari pergerakan harga emas.
Relevansi Emas di Era Modern
Meski telah menjadi alat tukar dan simbol kekayaan sejak ribuan tahun silam, emas tetap relevan di era digital dan modern saat ini. Stabilitas harganya dalam jangka panjang menjadikannya pilihan utama dalam strategi perencanaan keuangan yang sehat. Bahkan, ketika instrumen lain seperti saham atau mata uang digital mengalami tekanan, emas justru menunjukkan kinerja yang relatif stabil atau bahkan meningkat.
Tren investasi emas saat ini juga mengalami perkembangan berkat dukungan teknologi. Platform-platform digital yang menawarkan pembelian emas online telah mendorong minat generasi muda untuk ikut serta dalam investasi ini. Tidak lagi terbatas pada pembelian secara fisik di toko, kini masyarakat bisa memiliki emas hanya dengan beberapa klik di aplikasi ponsel pintar.
Diversifikasi Portofolio Menjadi Kunci
Dalam dunia investasi, prinsip diversifikasi menjadi kunci utama dalam mengelola risiko. Menurut para ahli, memiliki kombinasi aset yang berbeda dalam portofolio—termasuk emas dapat membantu menjaga nilai kekayaan ketika pasar mengalami tekanan.
Rusdiyah mengingatkan bahwa emas dapat menjadi komponen penting dalam portofolio investasi, karena memiliki korelasi rendah terhadap aset-aset lain seperti saham atau obligasi. Dengan demikian, ketika pasar modal mengalami pelemahan, nilai emas cenderung tetap stabil atau bahkan naik, sehingga dapat menyeimbangkan kerugian yang mungkin timbul dari aset lainnya.
“Emas tetap relevan di segala zaman dan stabilitasnya menjadikan emas sebagai pilihan bijak di tengah fluktuasi ekonomi global,” ujarnya lagi.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks, masyarakat perlu bijak dalam mengelola keuangan dan memilih instrumen investasi yang tepat. Emas, dengan stabilitas nilai dan kemampuannya dalam melindungi kekayaan dari inflasi, terbukti menjadi salah satu pilihan paling aman.
Dengan berbagai bentuk investasi yang tersedia baik emas fisik, emas digital, maupun reksa dana emas masyarakat kini memiliki banyak opsi untuk mulai berinvestasi sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing. Dengan perencanaan yang matang, investasi emas bisa menjadi solusi untuk menciptakan masa depan keuangan yang lebih aman dan terarah.