JAKARTA - Standar kecantikan perempuan di Asia Timur terus menjadi sorotan, khususnya dari Jepang dan Korea Selatan yang kerap dijadikan acuan tren kecantikan dunia. Namun, di balik popularitasnya, standar kecantikan perempuan Jepang ternyata jauh lebih ketat dan menuntut dibanding standar yang berlaku di Korea Selatan. Hal ini memunculkan tekanan tersendiri bagi perempuan Jepang dalam menjalani rutinitas kecantikan mereka sehari-hari.
Standar Kecantikan Jepang Lebih Berat Dibanding Korea Selatan
Perbandingan antara standar kecantikan perempuan Jepang dan Korea Selatan sudah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. Meski kedua negara dikenal sebagai pusat kecantikan Asia, keduanya memiliki pandangan berbeda soal definisi wajah dan tubuh ideal. Beberapa pakar menyebut bahwa perempuan Jepang menghadapi tuntutan yang lebih berat dalam memenuhi standar tersebut.
Menurut pakar budaya dan kecantikan asal Jepang, Yuki Tanaka, “Standar kecantikan di Jepang tidak hanya menuntut penampilan yang menarik secara visual, tetapi juga menuntut kesempurnaan dari segi sikap, perilaku, dan cara menjaga diri.”
5 Standar Kecantikan Perempuan Jepang
Berikut adalah lima standar kecantikan yang dianggap lebih berat dan ketat bagi perempuan Jepang dibanding Korea Selatan:
Kulit Cerah dan Bersih
Kulit yang putih bersih dan bebas noda menjadi standar utama. Perempuan Jepang rela menghabiskan waktu dan biaya besar untuk perawatan kulit yang intensif demi mendapatkan kulit tanpa cela.
Tubuh Langsing namun Sehat
Tubuh langsing dengan proporsi yang seimbang dianggap ideal. Namun, berbeda dengan tren diet ekstrem di Korea, Jepang lebih menekankan pada tubuh yang sehat dan kuat, meskipun tetap ramping.
Rambut yang Terawat dan Alami
Rambut alami dengan warna hitam pekat dan gaya yang rapi sangat dihargai. Penggunaan bahan kimia dan pewarna dianggap kurang alami dan kurang sesuai dengan standar tradisional Jepang.
Sikap dan Etika yang Baik
Standar kecantikan perempuan Jepang juga mencakup perilaku dan cara berinteraksi. Perempuan diharapkan bersikap sopan, lemah lembut, dan menjaga kesopanan dalam berkomunikasi dan berpenampilan.
Riasan Wajah yang Natural
Make-up yang digunakan harus terlihat natural dan tidak berlebihan. Riasan berlebihan dianggap tidak mencerminkan kecantikan asli dan dapat menurunkan nilai estetika seorang perempuan.
Tekanan Sosial dan Dampaknya
Standar kecantikan yang ketat ini tidak hanya membentuk penampilan, tetapi juga menimbulkan tekanan sosial yang cukup besar. Banyak perempuan Jepang melaporkan merasa stres dan cemas karena harus selalu memenuhi ekspektasi tersebut.
Dr. Hana Saito, psikolog dari Tokyo University, menyatakan, “Tekanan untuk selalu tampil sempurna secara fisik dan sosial dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.”
Perbandingan dengan Standar Kecantikan Korea Selatan
Sementara itu, standar kecantikan Korea Selatan cenderung lebih berfokus pada tren wajah seperti "glass skin" atau kulit transparan bercahaya, dan bentuk wajah yang lebih tirus dengan teknik make-up yang kreatif dan dinamis. Korea juga sangat populer dengan inovasi produk kecantikan dan prosedur estetika yang menjadi pilihan banyak perempuan muda.
Namun, menurut Yuki Tanaka, “Meskipun standar Korea juga ketat, mereka lebih fleksibel dalam mengekspresikan keindahan, sedangkan Jepang lebih mengedepankan kesederhanaan dan kesopanan.”
Standar kecantikan perempuan Jepang memang lebih berat dan melibatkan berbagai aspek, mulai dari penampilan fisik hingga perilaku sosial. Meskipun hal ini memberikan gambaran tentang budaya dan nilai-nilai di Jepang, perempuan di sana juga menghadapi tantangan besar untuk selalu memenuhi ekspektasi tersebut.
“Memahami perbedaan budaya ini penting agar kita dapat menghargai keberagaman definisi kecantikan di dunia,” ujar Dr. Hana Saito.
Dengan demikian, tren kecantikan bukan hanya soal penampilan, tapi juga bagaimana perempuan menjalani kehidupannya sesuai nilai dan budaya masing-masing negara.