ASDP Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lewat Pusat Wisata Berbasis Pelabuhan

Minggu, 01 Juni 2025 | 19:59:10 WIB

Labuan Bajo — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat perannya dalam mendorong pembangunan nasional melalui perluasan jaringan konektivitas maritim dari ujung barat hingga timur Indonesia. Upaya ini mencakup peningkatan akses ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta pengembangan kawasan wisata waterfront yang memiliki standar internasional.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menuturkan bahwa ASDP tidak hanya bertugas mengelola jasa penyeberangan, melainkan juga berperan sebagai penghubung antarpulau di Indonesia dengan menghadirkan layanan transportasi laut yang andal, modern, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

“ASDP bukan hanya operator kapal ferry. Kami berkontribusi langsung terhadap integrasi nasional, efisiensi logistik, pembukaan akses ke wilayah terpencil, dan penciptaan destinasi wisata unggulan yang bisa bersaing secara global,” ujar Heru.

Saat ini ASDP mengoperasikan lebih dari 300 lintasan penyeberangan jarak pendek yang menghubungkan titik-titik strategis di berbagai wilayah, termasuk jalur penting Merak–Bakauheni yang berperan vital dalam mendukung arus barang dan penumpang antara Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, ASDP juga melayani rute Long Distance Ferry (LDF) seperti Balikpapan–Parepare dan Jangkar–Lembar untuk memperkuat distribusi antarwilayah.

Memperluas jangkauan ke wilayah 3T menjadi salah satu prioritas ASDP melalui layanan perintis yang kini mencakup sekitar 210 lintasan, dijalankan oleh 83 unit kapal sesuai regulasi Permenhub No. PM 60 Tahun 2021. Untuk mendukung program ini, pemerintah menganggarkan subsidi sebesar Rp450,4 miliar pada tahun 2025 sebagai wujud dukungan negara terhadap aksesibilitas transportasi laut di daerah terpencil.

“Layanan perintis kami anggap sebagai misi untuk menciptakan keadilan dalam akses transportasi. Banyak dari lintasan ini kini berkembang menjadi rute komersial, menunjukkan adanya pertumbuhan dan potensi ekonomi lokal,” jelas Heru. Sepanjang tahun 2023, terdapat 10 lintasan perintis yang berhasil bertransformasi menjadi rute komersial sebagai tanda kemajuan aktivitas ekonomi.

Selain memperluas konektivitas, ASDP juga mengembangkan potensi wisata berbasis pelabuhan melalui ekosistem pariwisata terpadu. Salah satu proyek andalannya adalah Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan seluas 160 hektare yang dirancang sebagai kawasan wisata bahari modern. Di dalamnya terdapat Siger Market yang menjadi wadah UMKM, galeri seni, dan amphitheater berkapasitas hingga 10.000 penonton, menjadikannya lebih dari sekadar pelabuhan.

Melalui anak perusahaan PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), ASDP juga mengembangkan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo yang menyasar segmen wisata premium. Di dalam kawasan ini berdiri Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, serta dermaga marina yang mampu menampung 135 kapal yacht. Lokasi ini telah menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara internasional seperti KTT ASEAN, AMMTC 2023, dan rangkaian kegiatan G20.

“Pelabuhan sekarang tidak hanya menjadi simpul logistik, melainkan juga gerbang utama bagi pariwisata. Dengan konsep waterfront yang terintegrasi, kami menghadirkan pelabuhan sebagai sentra pertumbuhan ekonomi daerah, sarana pemberdayaan UMKM, dan motor penggerak pariwisata nasional,” kata Heru. Melalui sinergi antara konektivitas laut, efisiensi logistik, dan pengembangan destinasi unggulan, ASDP berkomitmen terus menjadi ujung tombak pembangunan berkelanjutan demi kemajuan Indonesia dari laut.

Terkini